Peran Unit Harta Benda Direktorat Reserse Kriminal Umum Sebagai Penyidik Dalam Tindak Pidana Harta Benda di Wilayah Kepolisian Daerah Sumatera Selatan
Keywords:
Peran Penyelidik, Harta Benda, Direktorat Reserse Kriminal UmumAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis peran Unit Properti Direktorat Reserse Kriminal Umum sebagai Penyidik Tindak Pidana Harta Benda di Polda Sumatera Selatan. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dengan metode pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran unit harda dalam penyelesaian sengketa adalah menjembatani dan mengumpulkan bukti untuk nantinya mengetahui kebenarannya, tetapi tidak akan menyelesaikan kebijakan yang mengatur masalah tersebut. Dalam menerapkan strategi kebijakan penanganan kasus properti di wilayah Polda Sumatera Selatan, perlu didukung oleh personel yang berkualitas dan dengan jumlah personel yang cukup, meskipun pada dasarnya masih ada tambahan, dengan kondisi seperti itu dan beban kerja yang berat namun menurunkan kualitas kerja personel. , dan yang terpenting dari unit Harda adalah menerapkan strategi yang tepat dalam menyelesaikan sengketa di lapangan tanpa memihak salah satu pihak, dan yang terpenting mengumpulkan bukti lengkap di lapangan. Pengetahuan personel mengenai pekerjaan, terutama dalam hal ini masalah properti, cukup baik dan tidak diragukan lagi bahwa pengetahuan kerja yang baik akan membantu dan memudahkan koordinasi dan komunikasi masing-masing bagian dan tugas yang telah dibagikan kepada masing-masing personel. Peran Polres Ditreskrimum sangat penting, terutama unit harda dalam menyelesaikan sengketa properti, yang dibutuhkan adalah kreativitas dari personel, keterampilan dan ketelitian, hal ini diperlukan dimana kondisi dan situasi di lapangan berbeda dengan prediksi awal atau apa yang direncanakan di awal, belum lagi jika saksi tidak membuktikan yang jelas.
References
Ardana, M., Mujiati, S., & Sriathi. (2008). Perilaku organisasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Arikunto, S. (2006). Prosedur penelitian, suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
B. Uno, H. (2008). Teori motivasi dan pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.
Bungin, B. (2013). Metodologi penelitian sosial: Format-format kuantitatif dan kualitatif. Surabaya: Airlangga University Press.
Dessler, G. (1997). Manajemen sumber daya manusia (Terj. B. Molan). Jakarta: PT Prenhallind.
Engkoswara. (1986). Kecenderungan kehidupan di Indonesia menjelang tahun 2000 dan implikasinya terhadap sistem pendidikan. Jakarta: Intermedia.
Hakim, L., & Armia, C. (2009). Reformasi manajemen pendidikan tinggi. Jakarta: Media Ekonomi Publishing.
Hasibuan, M. (2003). Organisasi dan motivasi dasar peningkatan produktivitas. Jakarta: Bumi Aksara.
Husaini Usman. (2009). Motivasi dalam bekerja karyawan. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
Mathis, L. R., & Jackson, H. J. (2001). Manajemen sumber daya manusia. Jakarta: Buku Kedua.
Miles, M., & Huberman, A. M. (1992). Analisis data kualitatif: Buku sumber tentang metode-metode baru. Jakarta: UI Press.
Moleong, L. J. (2007). Metode penelitian kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
Morgan, C. T., & King, R. A. (1986). Introduction to psychology. New York: McGraw-Hill Book Company.
Mulyana, D. (2011). Metodologi penelitian kualitatif: Paradigma baru ilmu komunikasi dan ilmu sosial lainnya. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mulyasana, D. (2012). Pendidikan bermutu dan berdaya saing. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Prawirosentono, S. Kebijakan kinerja karyawan. Yogyakarta: BPFE.
Sedarmayanti. (2001). Sumber daya manusia dan produktivitas kerja. Bandung: Mandar Maju.
Whitmore, J. (1997). Coaching performance. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.







